Review Summer Time Rendering, Anime mirip Re: Zero dan Steins Gate

Posting Komentar

 


Pernah nonton Re:Zero atau Steins Gate? Kali ini saya ingin sedikit mereview sebuah anime yang cukup mirip dengan kedua serial anime diatas. Tokoh utama dalam ceritanya memiliki kemampuan hampir seperti Return by Death Subaru.

Sebelum penjelasan lebih lanjut mungkin kita harus perkenalan dulu. Summer Time Rendering adalah seri manga asal Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh Yasuki Tanaka. Lalu diadaptasi menjadi serial anime digarap oleh OLM.

Ceritanya mengenai sebuah pulau yang diserang oleh makhluk disebut 'Kage' dalam bahasa jepang yang berarti 'bayangan'.

Ajiro shinpei kembali ke pulau tempat kelahirannya saat diberitahu bahwa teman masa kecilnya si Ushio meninggal. Kematian Ushio terasa janggal, teman Shinpei yang lain memberi tahunya bahwa ada bekas luka cekikan pada leher Ushio namun entah bagaimana bukti itu menghilang dan orang-orang termasuk keluarga ushio tidak menyadarinya.

Sejak episode pertama Summer Time Rendering memiliki suasana penuh misteri. Alur ceritanya susah ditebak ditambah gaya animasi dan efek suara yang mendukung.

Satu kata untuk menggambarkan perasaan saya ketika menontonnya adalah "NGERI"

Ini tidak berlebihan mengingat seharusnya anime ini bergenre Shounen. Banyak orang mati, tragedi pembunuhan terus terjadi di setiap episode.

Kalau kamu nonton horror ala indonesia suara gamelan mungkin akan membuatmu merinding dan di anime ini kamu bisa menemukan hal serupa.

Namun yang paling membuat saya terkejut adalah betapa miripnya anime ini dengan Re: Zero dan Steins Gate atau mungkin ini hanya perasaan saya saja.

Yang pertama tentu saja mengenai 'Return by Death' Ajiro Shinpei. Ada beberapa anime yang dengan cerita serupa, tapi ini adalah satu-satunya kekuatan yang MC miliki dan menjadi inti utama dari cerita sehingga saya berani mengatakan bahwa Yasuki Tanaka pasti adalah penggemar Re: Zero.

Berbeda dengan Natsuki Subaru, penggambaran mengenai penderitaan Ajiro sinpei saat mati tidak ditunjukkan terlalu banyak. Menurut saya alasannya karena ini diangkat dari manga Shounen jadi mau bagaimana lagi.

Lalu ada juga beberapa teori-teori mesin waktu yang dijelaskan dalam anime ini termasuk 'garis waktu dunia lain' atau sering disebut dunia paralel. Bagi yang pernah menonton steins gate pasti sudah tidak asing dengan teori-teori ini.

Opening kedua summer time rendering bahkan memiliki lagu yang cukup mirip dengan Opening Steins Gate maksud saya adalah gaya bahasa dan genre musiknya.

Bagian terakhir yang menurut saya hampir sama adalah judul salah satu episodenya "Hari terpanjang Ajiro Shinpei" ini mengambil referensi dari dialog pada Steins Gate episode 24 "Hari terpanjang Okabe Rintarou"

Meski ada beberapa kesamaan dari anime ini dengan Re: Zero maupun Steins Gate saya tidak bermaksud menjelek-jelakannya, malahan menurut saya Summer Time Rendering sangat bagus dan layak bersaing bersama keduanya.

Bukan hanya itu, setting ceritanya berada di sebuah pulau yang memang ada di jepang. Beberapa tempat juga nyata. Mungkin karena itulah anime ini terasa lebih real saat ditonton.




Related Post
Kohai-kun
Sangat menyukai anime buatan Ufotable. Dan game etrian oddisey.

Related Posts

Posting Komentar